Meskipun Puisi Urdu adalah masalah yang sangat rumit yang memanifestasikan dirinya dalam berbagai bentuk, ada unsur mendasar tertentu yang menjadi ciri setiap puisi Urdu. Sekarang kita akan mempertimbangkan penelusuran tentang bagaimana puisi Urdu sederhana disusun dan membiasakan diri dengan beberapa elemen utamanya.
Dalam Puisi Urdu, sebuah puisi biasanya berbentuk ghazal. Ghazal adalah kumpulan beberapa bait yang disebut “ashaar” yang mengikuti pedoman “bahar”, “radeef”, “matla”, “maqta”, dan “qafiya”. Hampir setiap bait, atau “sher” mengekspresikan satu imajinasi dan dapat berdiri sendiri. Untuk memahami bagaimana puisi umum Urdu disusun, penting bagi Anda untuk memahami apa yang dimaksud dengan masing-masing dari lima istilah ini.
Bahar. Dalam Puisi Urdu, “bahar” mengacu pada meteran, atau ukuran, sebuah bait. Setiap baris bait harus mempunyai bahar yang sama dengan baris lainnya. Selain itu, setiap bait tunggal dalam ghazal harus memiliki bahar yang sama. Puisi Urdu berkarya dengan menggunakan 19 jenis bahar unik yang dapat dikategorikan menjadi meteran kecil, sedang, dan memanjang.
Radeef. Radeef dalam Puisi Urdu mengacu pada istilah atau frasa yang sama yang berulang di akhir baris kedua di hampir setiap bait. Ingatlah bahwa radeef biasanya merupakan kata-kata yang tepat dan mirip untuk setiap ghazal.
Matla. Matla dalam Puisi Urdu mengacu pada bait pertama dalam ghazal. Setiap jejak matla ghazal harus berakhir di radeef.
Maqta. Secara tradisional, penyair Puisi Urdu biasanya menggunakan nama pena yang disebut Takhallus. Takhallus biasanya dimasukkan ke dalam bait terakhir puisi sebagai jenis tanda tangan. Bait terakhir dari ghazal yang mencakup takhallus disebut “maqta”.
Qafiya. Kata “qafiya” mengacu pada pola rima yang digunakan tepat sebelum radeef di akhir setiap bait. Qafiya penting dalam penampilan setiap puisi Urdu, bahkan ketika prinsip-prinsip lainnya tidak dipatuhi.
Sekarang setelah Anda mengetahui apa yang dimaksud dengan kelima istilah tersebut, mari kita ubah kesadaran kita pada bagaimana istilah-istilah tersebut mengatur komposisi puisi Urdu. Pertama, setiap bait ghazal akan memiliki konsep yang sangat berbeda dari semua bait lainnya dalam ghazal yang sama. Selanjutnya, semua bait ghazal harus memiliki bahar yang sama. Setiap bait dalam ghazal juga harus diakhiri dengan radeef yang tepat dan menggunakan qafiya yang tepat. Setiap puisi Urdu memiliki matla tetapi ada juga yang tidak memiliki maqta.
Seperti kebanyakan prinsip, ada juga sejumlah pengecualian:
o Ada beberapa ghazal yang tidak termasuk radeef.
o Terkadang, ashaar ghazal mempunyai topik yang sama persis.
o Puisi Urdu modern tidak terlalu membatasi penggunaan bahar dibandingkan sebelumnya.
Jika Anda merasa sedikit bingung, ketahuilah bahwa itu wajar. Sangat mudah untuk memahaminya jika Anda benar-benar tidak memahaminya saat pertama kali membacanya. Tarik napas dalam-dalam dan cobalah mencerna informasi secara perlahan. Ini sebenarnya jauh lebih mudah dari yang Anda bayangkan